Ironis melihat gang di daerah Tebet yang notabene kawasan elite, mempunyai jalanan yang rusak penuh dengan bolongan. Tepatnya di Jalan Tebet Barat Dalam II B, gang yang paling terjelek di Tebet. RT tidak mengurus RWnya pun malas. Hufth, memang semua mementingkan dirinya sendiri. Bila ingin mengaspal jalanan tersebut warga dikenai biaya dari kelurahan sebesar sembilan puluh ribu rupiah per meter. Betapa mahalnya bukan ? Padahal warga sudah membayar PBB(Pajak Bumi dan Bangunan). Bila kita mau kontraskan, maka seharusnya jalanan tersebut sudah bagus secara otomatis tanpa harus dimintai biaya. Saya termasuk dari warga gang tersebut, yang hanya bisa mengeluh lewat tulisan ini. Memang Hidup di Jakarta harus dengan fulus semuanya akan lancar.