Melihat Jakarta sekarang ini seperti layaknya menilik sebuah lubang kecil. Artinya harapan yang ditemukan di ibukota begitu kecil. Kenapa demikian ? Karena banyak pengangguran yang bergelimpangan, sehingga pekerjaan harampun dilakukan. Jakarta oh Jakarta, janji begitu besar tapi kenyataan tak beraral. Kota ini mempunyai bamyak keunikan, karena yang kaya makin kaya justru sebaliknya yang miskin makin miskin. Mereka rata-rata yang datang ke kota ini untuk mendapatkan hidup layak nantinya. Tapi apa daya kreatifisme dan skill tidak ada pada diri mereka. Seharusnya PemProv DKI Jakarta selektif dalam menampung para pendatang agar Jakarta mempunyai cerita indah.
Banyak pendatang yang datang ke Jakarta hanya untuk mencari pekerjaan. Tapi mutu atau kualitas mereka tidak sebanding apa yang mereka cari. Hingga mereka menjadi tuna wisma dan hanya mengandalkan harapan. Harapan boleh ada tapi diikuti skill, kreativitas, dan berfikir jauh.
2 Komentar
thats right
thats right !!!