Kasihan bila saya melihat orang yang sedang putus cinta. Menangis dan kemurungan seakan menjadi obat yang tak tergantikan. Pernah saya melihat seorang wanita menangis di depan masjid akibat putus cinta dengan kekasih yang dicintainya. Memang putus cinta hal terberat bagi seseorang yang sudah cinta mati kepada seseorang. Ada sebuah atsar dari seorang sahabat Nabi Muhammad yang berkata :

"Barangsiapa tertikam panah asmara, lalu ia menjaga kesuciannya, lalu ia meninggal dunia, maka ia akan mati syahid"

Melalui perkataan sahabat Nabi Muhammad yakni Suwaid bin Said bisa kita petik sebuah hikmah. Hikmah tersebut yakni jangan terburu-buru bila memilih seorang pendamping. Perlu adanya pengenalan yang lebih detail dari sifat, sikap, kelemahan, dari kelebihan pada dirinya. Dari pengenalan tersebut kita dapat mempelajari personal kekasih yang kita akan pilih. Selain itu hargailah kelemahan yang ada pada diri kekasih yang kita pilih dan kita harus dapat memfilternya bukan meremehkan. Misalnya rasa ego dan segi emotif menjadi kelemahan yang harus kita kenali pada kekasih kita. Lalu sebagai seorang yang mempunyai tanggung jawab maka ia wajib memfilterisasi sikap ego dan emotifnya agar umur cinta tersebut bisa bertahan lama. 

Lalu terdapat atsar lainnya : 

"Barang siapa yang tertikam panah asmara, lalu ia menyembunyikan perasaannya, menjaga diri dan bersabar, akan Allah ampuni dosa-dosanya dan akan Allah masukkan ke dalam surga-Nya"