Lagi-lagi Satpol PP berulah, kali ini yang menjadi sasaran yaitu makam situs bersejarah yaitu Makam Habib Hasan bin Muhammad Alhaddad. Mulai pukul enam pagi aparat(14/3/2010) Satpol PP berjaga bak ingin perang dengan tentara belanda. Mereka besama polisi berseragam tegak seperti ingin menghadapi tank-tank Belanda. Tapi dalam hal ini mereka hanya ingin menguasai tempat bersejarah tersebut demi uang untuk Pemda DKI Jakarta. Luas lahan  Makam Hasan bin Muhammad Al-Haddad yang ingin dipersempit membuat radang para warga sehingga warga pun menyerang aparat dengan membabi buta. Untuk diketahui, awalnya yang memancing emosi warga yakni para aparat yang terlihat punya nyali lebih karena telah disuap oleh uang.

Pecahlah perang fisik sekitar pukul 9:00 wibb, Satpol PP berusaha menyambangi makam Mbah Priok. Betapa sadisnya Satpol PP kala itu, menyerang warga bagai ingin membunuh hewan ternak. Membawa senjata dan tameng-tameng superhero untuk melucuti nyawa mereka. Anak kecil umur 14 tahun pun diserang dan ingin menghabisi nyawanya. Bayangkan pembaca mereka (satpol PP dan polisi) dibayar oleh rakyat tapi tugasnya menghabisi rakyatnya. Hukum Homo mini lupus pun mulai digerakkan, hingga kita pun malu sebagai bangsa Indonesia yang dulu dikenal ramah dan santun  sekarang dikenal bringas.