Kritik pedas dan tajam kini teralamatkan untuk para wakil rakyat Indonesia, pasalnya mereka telah menghambur-hamburkan uang demi studi banding ke luar negri. Sekitar 341 miliar rupiah kocek negara diperuntukan untuk mereka. Jumlah yang cukup besar, bukan ? Yang menjadi pertanyaan besar adalah adakah output dari studi banding tersebut bisa dipaparkan secara jelas oleh mereka. Banyak dari mereka memanfatkan studi banding tersebut sebagai relaksasi dan bukan atas nama rakyat. Harusnya mereka melihat ke rakyat karena betapa nestapanya kaum jelata yang sangat membutuhkan uang yang mereka hamburkan. Tarif dasar listrik naik, harga tabung gas elpiji melambung, hingga kebutuhan pokok meninggi. Paling tidak parlementers menuntaskan tiga masalah tersebut yang menjadi keluhan kaum ekonomi ke bawah. Bukannya jalan-jalan untuk menikmati kesenangan.
0 Komentar