Annazofatu minal iman. Begitulah
ungkapan hadis nabi Muhammad SAW, singkat, padat, lugas. Hadis tersebut
mengandung muatan yang begitu estestis. Jikalau umat muslim mengaplikasikan
hadis ini di dalam kehidupan sehari-hari maka kebersihan akan terimlikasi
secara internal dan eksternal. Tapi pada kenyataannya umat muslim khususnya di
Indonesia belum menerapkan secara holistic dari hadis ini. Karena masih
terdapat tempat-tempat yang masih terlihat kotor. Memang ironis bila kita
memandang antara umat muslim di Indonesia dengan hadis tersebut.
Dunia
barat atau negara yang westernis merupakan dunia yang menganut paham atheis dan libralis. Dualogi tersebut jauh dari nilai-nilai eksotik
kesucian dari peradaban. Tapi akan kenyataannya salah satu negara di asia
tenggara yaitu Singapura berbanding tebalik dengan apa yang kita bayangkan.
Negara tersebut secara tersirat menggunakan paham islam secara perlahan-lahan.
Kebersihan terlihat, hukum berjalan sebagaimana mestinya, kejujuran telah
tertanam di hati warganya. Sungguh aplikasi hadis nabi yang telah disebut
diatas sudah diimplementasikan. Padahal negeri singa tersebut, islam berada di
level minoritas.
Sungguh
ironi melihat bangsa ini yang prosentase islamnya terbesar tetapi kebersihan
fisik dan ruhaniyahnya belum mencapai kesadaran tinggi. Disini penulis bukan mengucilkan
umat muslim di Indonesia. Akan tetapi penulis ingin menggugah bangsa ini untuk
maju, setidaknya bersih dari hal-hal yang kecil dulu. Seperti membiasakan buang
sampah sembarangan di jalan, mematuhi hukum yang telah diatur pemerintah,
hingga kita merasa ihsan setiap kita beraktifitas. Bila semua itu sudah diterapkan warga negara Indonesia maka Indonesia menjadi maju di dalam segala bidang.
0 Komentar