Berdiri aku di muka bumi, menatap satu tujuan yaitu perubahan. Perubahan ke arah yang lebh baik, yang bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan. Membicarakan kata perubahan tak ada habisnya. Dimana semua orang menginginkannya. Tapi keingginan kadang kontaradiktif dengan faktual yang terjadi.  Setiap kejadian jangan disesali tapi ambil hikmah dan rahasia yang terungkap. Sungguh Tuhan mempunyai skenario yang cantik untuk manusia yang beriman dan beramal salih. Betapa tidak ketika Siti Maryam dituduh sebagai pelacur yang melahirkan anak haram. Namun beliau hanya bersabar dan mengambil satu rahasia yang terungkap dari sang khalik. 

Perjalanan rotasi bumi mengikat pada manusia. Rotasi yang jenuh akan menghasilkan revolusi. Dimana dansa-dansa yang elok hanya satu dansa yang berarti yaitu tarian darwis. Tarian darwis merupakan tarian yang menggabungkan unsur tasawuf dan budaya. Perlu diingat manusia tidak bisa melepas unsur agama di dalam dirinya. Karena unsur tersebut menenangkan jiwa. Sebagaimana cerita Abu Firnas dalam menciptakan sebuah pesawat untuk terbang di angkasanya Tuhan.  Intuisi beliau dari penerbangan buraq yang membawa kekasih langit dan bumi Rasulullah.

Memang pelik hidup di dunia tanpa pedooman. Pedoman-pedoman Tuhan sudah cukup menjadi tonggak kuat bagi manusia yang mematrinya. Bila pedoman al-Quran dan Hadis dilepas maka perih akan membelai hati dan jiwa. Keterbukaan dan estetis cerminan dari pedoman Tuhan dalam menyikapi dunia ini. Betapa tidak Sang Imam Ghazali meninggalkan filsafat yang mengandalkan rasio dan beralih pada pedoman al-Quran dan Hadis. Satu ayat al-Quran bisa menghasilkan beberapa analisis yang terus berputar. Satu pemikiran rasio hanya statis pada satu zaman saja.