Di
dalam kehidupan manusia pasti ada problematika yang terkadang problematika
tersebut yang dianggap sulit oleh kita. Salah satu problematika tersebut
tentang pencarian rezeki. Namun Allah telah menjamin rezeki manusia melalui
firman-Nya:
..... وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
(2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.” (At-Tholaq ayat 2-3)
Ayat
tersebut telah mendeksripsikan bahwa dengan ketakwaan maka Allah akan
memberikan solusi bagi problematika seorang muslim. Bahkan Allah akan
memberikan rezeki dengan arah yang tak terduga. Ayat tersebut berkaitan dengan
Sabda Rasulullah:
قال رسول الله صلى الله
عليه و السلام : من اتقى الله أهاب الله من كل شيء، و من لم يتق الله أهابه الله
من كل شيئ)
Rasulullah bersabda,
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menolong dari segala
sesuatu, dan barangsiapa yang tidak bertakwa kepada Allah maka Allah juga membantunya
dari segala sesuatu.
Hadis
tersebut menunjukkan bahwa Allah sang Khaliq Maha Pengasih dan Penyanyang
karena akan membantu setiap hamba-Nya dalam setiap kondisi. Namun bantuan
tersebut ada perbedaan antara orang mutaqin dan orang yang belum pada derajat
mutaqin. Karena bantuan Allah pada orang-orang mutaqin biasanya yaitu diberi
ketenangan pada setiap masalah.
Imam
Al-Qusyairi memberikan definisi hakikat takwa yaitu menjaga diri dengan taat
kepada Allah dari siksaan-Nya. Sedangkan Imam Abdullah bin Alwi Al-Hadda
berkata bahwa takwa yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhkan segala
larangan-nya. Namun Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Habsyi memberikan cara-cara mendapatkan rezeki
melalui jalur takwa yang pertama yaitu dengan cara memperbanyak istigfar dan
yang kedua menjaga sholat.
Istigfar
yaitu meminta ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Karena manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Habib Muhammad bin Abdurrahman
al-Habsyi di dalam kitab Al-Barakah fi
Fadhlil sa’yi wal harakah menganjurkan bahwa waktu yang baik untuk
beristigfar yaitu pada malam siang hari dan malam hari. Adapun pada siang hari
dilakukan pada waktu selepas sholat sunah qabliah zuhur. Sedangkan waktu malam
hari baik dilaksanakan pada dua pertiga malam.
Lalu
mengapa istigfar akan mendatangkan rezeki, hal ini telah diungkapkan oleh Nabi
Muhammad:
من لزم الإستغفار جعل الله
له من كل هم فرجا و من كل ضيق مخرجا و
رزقه من حيث لا يحتسب (رواه أبوداود)
“Barangsiapa yang melazimkan istigfar kepada Allah maka Allah
akan memberikan jalan keluar dari segala ketertutupan dan Allah akan memberikan
kelapangan dari segala kesempitan serta Allah akan memberikan rezeki dari arah
yang tidak diduga”
Sholat
secara hakiki yaitu pertemuan seorang hamba kepada Tuhan-nya melalui ibadah
mahdah. Namun shalat yang bagaimana? Sholat yang dijalankan secara khusyuk,
memperhatikan rukun-rukun shalat, dan berjamaah pada setiap waktu sholat
fardhu. Jika keluarga Rasulullah terkena musibah atau penyakit tertentu maka ia
berkata: Sholatlah kalian, maka karena ini aku perintahkan pada QS. Taha [20]; 132
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا
نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Dan perintahkanlah
keluargamu mendirikan shalat[30] dan sabar dalam mengerjakannya[31]. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu[32], Kamilah yang memberi rezeki kepadamu[33]. Dan
akibat (yang baik)[34] adalah bagi orang yang bertakwa[35]
Prespektif
dari ayat tersebut memberikan satu hikmah bahwasanya orang-orang yang selalu
ibadah kepada Ilahi dengan tekun dan sabar maka Allah akan mencukupkan rezeki
mereka. Karena Al-Ghani, Ar-Rozzaq, wa dzul ghina selalu memberikan rezeki
kepada siapa saja yang dikehendaki. Maka itu kita sebagai muslim jangan meminta
sesuatu selain kepada Allah. Karena Allah berfirman:
أدعوني
أستجب لكم
Berdoalah kepadaku nisacaya akan ku
kabulkan doamu (al-Ghofir ayat 60)
Maka
substansi dari ayat tersebut bahwa seorang muslim jika menghadapi masalah maka
berdoa sebagai wasilah untuk masalah kita menjadi mudah. Karena Allahlah Maha
Pemberi Petunjuk atas segala kesulitan manusia. Berdoa bisa melalui dzikir,
adapun zikir untuk mendatangkan rezeki yaitu Ya Fattah, Ya Razzaq, Ya Kafi, Ya
Mughni.
0 Komentar