Dzulhijjah merupakan
salah satu dari empat bulan haram. Pada bulan tersebut dilarang melakukan
sesuatu maksiat dan berperang. Di sisi lain, sebagian muslimin menunaikan rukun
Islam yang kelima, haji. Adapun penulis menulis artikel ini karena ingin mengungkap
rahasia-rahasia hari yang ada di bulan Dzulhijjah. Umumnya, ulama menuturkan
keistimewaan hari kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh di bulan itu.
Hari kedelapan pada bulan Dzulhijjah
disebut juga dengan Tarwiyah. Imam Ghazali menuturkan, “Jika ada orang yang
berpuasa pada hari tarwiyah maka ia mendapatkan ganjaran seribu ekor kambing
dan seribu ekor kuda yang ia tunggangi untuk berjuang di jalan Allah (Imam
Ghazali:500H:309).” Hal tersebut beliau intisarikan dari hadis Nabi Muhammad SAW
yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Dahulu ada seorang pemuda yang selalu
menyimak penuturan Nabi Muhammad , sehingga jika datang bulan Dzulhijjah ia
berpuasa. Maka, kabar ini sampai pada Rasulullah dan beliau memanggil dan
bertanya kepada pemuda tersebut, “Apa yang memotivasimu untuk berpuasa pada
hari-hari di bulan Dzulhijjah?” Pemuda itu berkata, “Demi kedua orangtuamu
dan ibuku Wahai Rasulullah sesungguhnya hari-hari tersebut adalah hari-hari
yang makmur. Pada hari-hari haji itu, doa-doa mereka (kedua orangtuamu dan ibuku)
kepada Allah menyertaiku. Sehingga Rasul bersabda, “Dan sungguh engkau
berpuasa pada hari tersebut maka engkau mendapatkan pahala seperti membebaskan
seratus budak, dan mendapatkan seratus
kambing dan kuda untuk berjuang di jalan Allah.”
Melalui pernyataan hadis
Nabi Muhammad yang disimpulkan oleh Imam Ghazali, maka umat Islam berpuasa
sunnah di hari tarwiyah. Namun umat muslim bukan hanya berpuasa pada hari
tarwiyah saja akan tetapi berpuasa pula pada hari arafah (hari kesembilan
Dzulhijjah). Sebagaimana Hadis Nabi Muhammad Saw, “Jika pada hari Arafah
Allah menebarkan rahmat-Nya, maka bukankah pada hari tersebut banyak budak yang
terbebaskan, dan barangsiapa yang memohon kepada Allah atas hajat dari
hajat-hajat dunia dan akhirat maka Ia akan memenuhi untuk hamba-Nya. Puasa Arafah
juga menghapuskan dosa-dosa setahun lalu dan dosa-dosa setahun di masa
mendatang.
Syekh Abdul Qadir
al-Jilani berkata bahwa hari kesepuluh pada bulan Dzulhijjah dimuliakan oleh
Allah dengan sepuluh kemuliaan. Kemuliaan tersebut diantaranya, keberkahan pada
umur seseorang, bertambah rezekinya, terjaga keluarganya, terhapus
kejelekannya, bertambah kebaikannya, mudah dalam sakaratul mautnya, ringan dalam hisabnya, keberhasilan dalam
tingkat spiritualitasnya, dan naik derajatnya disisi Allah (Abdul Qadir
Al-Jilani: 561H: 27)
Ungkapan Syekh Abdul Qadir al-Jilani
perlu diaplikasikan oleh umat muslim pada moment sepuluh Dzulhijjah. Adapun
cara mengaplikasikannya dengan menambah giat ibadah wajib dan sunnah,
memperbanyak dzikir, menyisihkan uang untuk disedekahkan, menyembelih hewan
kurban, selalu mengingatkan keluarga tentang pentingnya ibadah, dan melakukan
kebaikan-kebaikan baik sesama muslim dan umat di luar muslim pada hari tersebut.
Selain itu Syekh Abdul Qadir al-Jilani
didalam ceramahnya pernah mengutip perkataan Ibn Abbas bahwa pada hari
kesepuluh Dzulhijjah ada kemulian-kemulian para nabi. Kemulian-kemulian
tersebut diantaranya Allah menerima taubat Nabi Adam as, kala itu nabi Adam
bertaubat kepada Allah di padang Arafah dan mengakui dosa-dosanya. Di sisi lain
pada hari tersebut, Nabi Ibrahim ditetapkan sebagai kekasih-Nya, ia
membelanjakan hartanya untuk menghidangkan hidangkan tamu-tamunya, ia diselamatkan
Allah dari api yang panas, dan ia
mengikhlaskan anaknya untuk dijadikan kurban, serta pada hari itu nabi Ibrahim
membangun Ka’bah.
Pandangan Imam Ghazali dan Syekh
Abdul Qadir Al-Jilani, kedua tokoh sufi dunia, tentang rahasia-rahasia hari
kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh Dzulhijjah merupakan pemicu bagi umat
muslim untuk meningkatkan ibadah. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa setiap
bulan hijriah mempunyai kandungan-kandungan tersendiri. Sehingga peningkatan
ibadah dan muraqabah bukan hanya dikhususkan pada hari-hari dan bulan-bulan
tertentu saja akan tetapi harus dilakukan pada setiap waktu yang kita jalani.
0 Komentar