Amanah,
merupakan salah satu sifat Rasulullah. Sifat tersebut berarti ia dipercayakan tanggung
jawab atas rakyat dan kaumnya. Hal itu yang menyebabkan kharismatik Rasulullah semakin
terlihat. Dengan kata lain, ketika seseorang menjalankan amanah atas tanggung
jawabnya maka ia akan semakin dihargai dan dihormati oleh orang lain.
Allah telah menitipkan kepada
manusia amanah berupa ruh, jasad, dan anggota tubuh. Untuk itu, kita harus menjalani
kehidupan ini dengan tanggung jawab kepada-Nya. Tanggung jawab tersebut yaitu
senantiasa untuk terus patuh dan tunduk kepadanya melalui medium ibadah. Maka
ulama salafuna salih sebelum mereka melakukan aktivitasnya, mereka selalu
jadikan niatnya adalah ibadah.
Nabi bersabda, “Setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari
kalian akan diminta pertnaggung jawabannya”. Hadis tersebut menunjukkan
bahwa setiap dari manusia mengemban amanah dan amanah tersebut harus dijalankan
dengan penuh ikhlas dan tanggung jawab. Namun berapa banyak seseorang yang
dipercayakan mengemban amanah malah ia mengkhianatinya. Hal itu berarti sudah
terjebak pada sifat munafik.
Imam
Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata kepada temannya tentang khianat, “Saya
tidak suka kepada orang yang berkhianat setelah ia diberi amanah. Adapun seseorang
yang berkhianat secara sembunyi-sembunyi ia disebut munafik, sedangkan
seseorang yang khianat secara terang-terangan maka ia dikatakan sebagai
pembangkang (fajir).” (Ahmad bin Hasan al-Haddad:1999:234)
Orang yang amanah identik dengan jujur. Sifat kejujuran ini juga melekat pada diri nabi Muhammad SAW. Nabi bersabda, “Sesungguhnya kejujuran itu identik dengan ketenangan, dan kedustaan identik dengan keraguan”. Hadis itu mengisyaratkan bahwa orang jujur, ia mempertimbangkan dan mempertanggungjawabkan apa yang akan dikatakan, diperbuat, dan dilaksanakannya. Sebaliknya orang yang dusta ia mengerjakan sesuatu tanpa ia pikirkan namun diselimuti rasa keraguan pada akhirnya.
Maka dari itu amanah ada karena iman. Sebab keimanan tersebut yang membuat seseorang menjalankan sesuatu karena Allah bukan karena ingin pujian semata. Sebagaimana sabda nabi Muhammad, “Tidak ada iman pada diri seseorang bagi orang yang tidak melaksanakan amanah”. Hadis tersebut memberikan gambaran bahwa seseorang yang khianat atas amanah yang diberikan maka ia menafikan imannya.
Gambar diambil dari: saturadar.com
0 Komentar