Perayaan Nisfu Sya’ban,
kegiatan yang popular bagi umat muslim di Indonesia. Kegiatan tersebut menjadi
tradisi yang biasa dilaksanakan setiap malam 15 Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alwi
al-Maliki menyatakan bahwa pada bulan Sya’ban ada satu malam yang agung dan
penuh berkah yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Malam tersebut adalah malam yang Allah muliakan hamba-Nya secara
keseluruhan dengan mengampuni dosa-dosanya, menurunkan rahmat untuknya. Allah
mengampuni dosa-dosa orang-orang yang senantiasa beristigfar, memberi kasih
sayang kepada orang-orang yang saling menyayangi, menjawab doa orang-orang yang
selalu memohon kepada-Nya, memberi solusi kepada orang-orang yang sedang
kesulitan, membebaskan umat muslim pada
malam nisfu Sya’ban dari api neraka, dan menetapkan pada malam tersebut rezeki
dan pekerjaannya. (Sayyid Muhammad al-Maliki:1999:63)
Malam Nisfu Sya’ban
bisa disebut juga malam pengampunan dosa untuk umat muslim. Sebagaimana hadis
yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dari Abdullah bin Amr Radiawllahu
anhuma bahwa Rasulullah bersabda, “Allah Azza Wa Jalla akan memperlihatkan
(Rahmat-Nya) kepada mahluknya pada malam Nisfu Sya’ban lalu Ia mengampuni
hamba-hambanya kecuali orang yang sedang bermusuhan dan orang membunuh orang
lain”.
Hadis lain juga
menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Allah turun dari langit ke dunia
pada malam Nisfu Sya’ban kemudian Ia mengampuni atas segala sesuatu kecuali
kepada seseorang yang musyrik atau seseorang yang mempunyai rasa dengki di
hatinya.”
Dua hadis di atas
mengisyaratkan bahwa seorang muslim ketika masuk Nisfu Sya’ban harus yakin
penuh terhadap ketentuan Allah, meminta maaf kepada orang lain, dan menyambung
silaturahmi dengan kerabat. Jika seorang muslim mengacuhkan dan meninggalkan
hal-hal tersebut maka Allah tidak akan mengampuni dosa-dosanya. S
Adapun acara Nisfu
Sya’ban yang dilaksanakan umat muslim di Indonesia selepas shalat magrib yaitu
dengan membaca surat Yasin tiga kali, dzikir, dan membaca shalawat. Belum ada alasan kenapa surat Yasin yang
dibaca pada malam tersebut. Namun hal ini berkaitan dengan bertabaruk atau
mengambil berkah pada surat tersebut. Sebagaimana Rasulullah
bersabda, “Perbanyaklah membaca surat Yasin ini, maka sesungguhnya pada
surat tersebut ada khasiat-khasiat yang banyak”. Adapun beberapa ulama
mensyarahkan hadis ini sebagai berikut: “Sesungguhnya seorang yang lapar
apabila ia membacanya dengan hati yang khusyu’ maka Allah akan mengenyangkannya
melalui karunianya. Jika seseorang yang dalam keadaan takut membaca surah Yasin
maka Allah akan menghilangkan rasa resah dan ketakutannya. Apabila seseorang
yang fakir membaca surat Yasin maka Allah akan melunasi hutangnya. Apabila
seseorang yang mempunyai hajat (kebutuhan) membaca surat Yasin maka Allah akan
mengabulkan hajat-hajatnya.
Dzikir yang dilakukan pada malam tersebut biasanya terkait dengan tasbih, tahmid, takbir serta tahlil. Dzikir tersebut bukan hanya diperuntukan bagi keberkahan orang yang membacanya akan tetapi ditujukan untuk orang yang telah wafat. Untuk itu umat muslim menghidupkan malam tersebut di masjid, mushola, dan majelis taklim dengan dzikir berjamaah. Sebagaimana ulama Syam berkata, “Dianjurkan menghidupkan malam Nisfu Sya’ban secara beramai-ramai di Masjid.” Syekh Khalid bin Ma’dan dan Syekh Luqman bin A’mir dan selain mereka berdua mengenakan pakaian yang paling bagus untuk malam Nisfu Sya’ban, membakar bukhur (wewangian), memakai celak mata dan melaksanakan ibadah di masjid.
Di sisi lain pada acara Nisfu Sya’ban dilantunkan shalawat
Nabi Muhammad. Sebab di bulan Sya’ban adalah turunnya QS al-Ahzab/33:56:
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah
memerintahkkan umat muslim untuk bershalawat kepada nabi Muhammad Saw, setelah
Allah dan para malaikatnya bershalawat untukya. Sehingga posisi shalawat adalah
sangat dianjurkan bagi umat muslim. Sebagaimana Imam Qadhi Iyadh mengatakan
bahwa sesungguhnya shalawat kepada Nabi Muhammad itu tanpa batas hitungan. Hal
itu sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.”
Imam Qadhi Iyadh mensyarahkan hadis
tersebut yaitu bagi seseorang yang bershalawat sekali kepada Nabi Muhammad Saw.
maka Allah memberikan rahmatnya bahkan Dia akan melipatkan ganjaran kebaikan
untuknya.
Gambar diambil dari: ayocirebon.com
0 Komentar