Pengaruh pendidikan terhadap diri seseorang yaitu menghasilkan manusia yang mengetahui hakikat ilmu, mengubah perilaku, serta berimplikasi pada karakter yang positif. Melalui pengaruh tersebut kita mengetahui bahwasannya ada perbedaan antara manusia yang berpendidikan dan manusia non pendidikan. Manusia yang berpendidikan tentu lebih mengedepankan dan mengutamakan cara pandang yang terukur dan terarah dalam menghadapi problematika hidup .
Pendidikan agama Islam, salah satu
mata kuliah atau mata pelajaran yang mungkin dianggap kerdil oleh sebagian
mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi umum. Sebab mata ajar tersebut
telah ditempuh oleh mereka sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah ke atas.
Padahal mata kuliah tersebut bukan hanya memberi pengetahuan dan wawasan
tentang keislaman saja akan tetapi mata kuliah tersebut memberikan kesadaran
tentang pentingnya agama dalam kehidupan dan pembentukan karakter nabawiyah
kepada civitas akademika.
Memang mata kuliah Pendidikan Agama
Islam, mata kuliah umum, yang hanya didapatkan oleh mahasiswa di semester awal
saja dan itupun hanya 2 sks. Namun bukan berarti mata kuliah ini dianggap kelas
dua dan tidak begitu penting. Untuk itu, bagi pengampu mata kuliah ini punya
inovasi dalam pengajaran atau pembelajaran. Inovasi tersebut bisa menghadirkan student
active learning dan collaborative learning.
Metode Student Active Learning adalah salah satu strategi belajar mengajar yang menuntut keaktifan
dan partisipasi subyek didik secara optimal, sehingga siswa mampu mengubah
tingkah lakunya secara efektif dan efisien (Anas Sudjana, 2000). Sedangkan collaborative
learning adalah sebuah proses
dimana peserta didik pada berbagai tingkat kemampuan atau kinerja bekerja sama
dalam kelompok kecil untuk menuju tujuan bersama. Hal ini merupakan
pembelajaran dengan cara pendekatan yang berpusat pada peserta didik yang
berasal dari teori pembelajaran sosial dan perspektif sosio-konstruktivis
mengenai pembelajaran (https://www.gramedia.com/best-seller/pembelajaran-kolaboratif/ diunduh pada 10/12/2022
pukul 04:34 wib).
Melalui
metode atau pendekatan-pendekatan di atas, mahasiswa lebih tertarik dan aktif
dalam mempelajari mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Di sisi lain mata kuliah
ini harus diintegrasikan dengan aktivitas masjid kampus. Misalnya, mahasiswa
dan mahasiswi mengikuti kajian atau seminar yang diadakan masjid kampus. Dari keberikutan
tersebut mahasiswa diberikan tugas untuk mencatat, meresume, dan memberikan
pandangan atas kegiatan tersebut. Sehingga dari situlah ada interaksi antara
mahasiswa, materi ajar dan lingkungan kampus. Hal tersebut memberikan paradigma
bahwa mata kuliah Pendidikan Agama Islam di kampus berbeda dengan mata ajar
Pendidikan Agama Islam masa sekolah mereka.
0 Komentar