Silaturahmi merupakan sarana untuk membangun persaudaraan yang
kokoh. Perintah silaturahmi itu telah Allah firmankan:
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي
تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An-Nisa/4:1)
Abu
Laits Al-Shamarqandi berkata, “Di dalam silaturrahmi itu ada aspek-aspek
yang bisa membawa dampak positif bagi diri. Aspek yang pertama Allah Swt ridho kepada
orang yang bersilaturrahmi, karena ia telah menjalankan perintah-Nya yaitu
bertakwa kepada-Nya dan bersilaturahmi sebagaimana termaktub di dalam QS An-Nisa/4:1” (Imam
Hubaisyi:2016:184).
Abu Laits juga mengungkapkan bahwa
silaturahmi bagian dari menyenangkan atau membahagiakan orang yang kita kunjungi.
Sebab membahagiakan muslim lainnya adalah sebaik-baik dari amal-amal shalih (Imam
Hubaisyi:2016:184). Namun perlu kita ketahui dalam kita bersilaturahmi atau
bertamu perlu diperhatikan adab-adabnya. Mulai dari kita masuk rumahnya dengan
mengucapkan salam, lalu berbicara seperlunya saja, bahkan bertemunya jangan
memakan waktu lama. Sehingga orang yang kita silaturahimkan akan senang.
Abu Laits juga menuturkan bahwa orang yang terus menyambung silaturahmi baik kepada keluarga dekat, kerabat, atau teman akan membuat senang para malaikat, membuat gembira orang yang disilaturahmikan, memperpanjang umur orang tersebut, menambah keberkahan rezeki, dan jika ia meninggal maka akan khusnul khatimah. (Imam Hubaisyi:2016:184)
Selain itu keberkahan bukan hanya
bagi orang yang bersilaturahmi saja akan tetapi orang yang dikunjungi juga
kebagian berkahnya. Sebagaimana Rasulullah bersabda,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا دَخَلَ
الضَّيْفُ عَلَى الْقَوْمِ دَخَلَ بِرِزْقِهِ وَإِذَا خَرَجَ خَرَجَ
بِمَغْفِرَتِهِمْ
Jika tamu mengunjungi sebuah kaum,
maka ia datang dengan disertai rizkinya sendiri. Dan jika ia keluar, maka
keluar dengan disertai dengan pengampunan terhadap mereka (kaum). (Riwayat Ad Dailami, dihasankan
oleh Al Hafidz As Sakhawi)
0 Komentar