Imam Haddad berkata, “Sungguh
pada setiap wirid-wirid yang dibaca mempunyai pengaruh bagi terangnya hati.” Tentu
wirid-wirid tersebut telah disusun oleh Ghautsil Ibad antara lain, wirdu latif, hizbunnashr, dan
ratib. Adapun wirdu latif dibaca setelah subuh dan pada petang sehabis ashar,
hizbunnashr dibaca setelah shalat Zuhur, dan Ratib Al-Haddad dibaca pada ba'da Maghrib. Wirid-wirid tersebut dibaca sebagai perisai pelindung bagi diri manusia
dari fitnah dunia, ketakutan atas perkara yang dihadapi, dan kesulitan yang
menderanya.
Pada 8 tahun silam tersebut, ketika
Dr. Yaseer Al-Qudmani ke Jakarta, beliau melakukan safari dakwahnya dari satu
majelis taklim ke majelis taklim lainnya. Tidak ada raut capek di wajahnya. Sampai-sampai,
ketika melakukan dakwah hingga pukul 01:30 Wib. Namun sesampainya di Muwasolah, beliau
hanya rehat 15-20 menit. Lalu beliau melakukan shalat tahajud pada 01:50 dan ditutup dengan shalat witir sampai
menjelang subuh. Kemudian setelah subuh, seorang sufi tersebut membaca quran
satu juz lalu dilanjutkan dengan pembacaan wirdu latif. Setelah itu beliau shalat Isyraq kemudian
rehat dalam keadaan duduk di antara dua sujud.
Pada pukul 08:00 Wib, Syekh Yaseer
Al-Qudmani sarapan dengan team khidmah muswasolah sampai pukul 09:00. Kemudian beliau menyuruh
saya untuk membaca Ihya Ulumuddin jilid 1di hadapannya. Kala itu beliau membuka
lembaran dari kitab karya Imam Ghazali tersebut, dan saya baca sekitar empat baris. Lalu beliau menjelaskan dari apa yang saya baca. Setelah itu melakukan
shalat sunnah Duha.
Alhamdulillah di tahun 2023 saya dipertemukan
lagi dengan Syekh Yaseer Al-Qudmani. Pertemuan yang penuh makna tersebut di
Masjid Al-Ikhwan, Tebet. Pada pertemuan tersebut juga dihadiri oleh punggawa
masjid tersebut yaitu Ust. Afif, S.Hi, dan pengajar tahsinnya yaitu Ust. Jakfar
Muttaqien, LC, M.A. Pertemuan singkat tersebut sungguh penuh kegembiraan di
hati para hadirin. Karena beliau memberi pesan yang amat berharga dalam hidup.
Syekh Yaseer berkata, “Sungguh
jangan melewati waktu dengan kegiatan yang sia-sia. Karena nanti waktu itu
berputar dengan cepat tatkala mendekati hari kiamat. Sebulan serasa seminggu,
seminggu serasa sehari dan sehari seperti sejam. Maka manfaatkan waktu untuk melazimkan
wirid dan duduk dengan para shalihin.”
Beliau melanjutkan,
“Kitab-kitab
bisa kita baca namun ketika duduk dengan orang-orang shalih itu serasa melihat
kitab tersebut sedang memberi pelajaran pada diri kita. Sehingga pertemuan
penuh kebahagiaan hati ketika kita duduk dengan orang-orang a’lim nan shalih.”
Lalu Syekh Yaseer memberikan ijazah
kepada para jamaah yang hadir dengan membaca Hasbunawlah wa ni’mal wakil
sebanyak 450 kali dan Rabbish-rahli sadri, wayassirli
amri, wahlul 'uqdatam
millisani, yafqahu qauli sebanyak 100 kali. Adapun
bacaan tersebut dibaca dalam sehari artinya boleh dicicil. Manfaat dari bacaan
tersebut untuk melapangkan segala kesulitan yang datang kepada kita dan semua
urusan akan diberi kemudahan oleh Allah Swt.
0 Komentar