Dokumentasi Pribadi |
Akan tetapi
semangat mereka dalam melaksanakan terawih juga terkadang beda tujuan. Ada yang
semangat memang pure murni karena ingin mendapatkan keridhaan Allah Swt,
ada yang semangatnya karena ingin mendapatkan pahala dari Allah Swt, dan ada
juga yang semangatnya karena ingin hadiah dari orang tuanya. Akan tetapi
semangat tersebut tidak boleh luntur ketika hari-hari berikutnya dalam
pelaksanaan shalat tersebut.
Memang dalam
pelaksanaan shalat terawih di Indonesia ada yang 8 rakaat dan ada yang 20
rakaat. Ya, tentu semua masing-masing orang mempunyai pandangan sendiri terhadap
hal tersebut. Intinya jangan saling menyalahkan satu sama lain, tetap jangan
toleransi dalam furu’iyah. Tentu dengan menjaga hal-hal tersebut akan
mempererat ukhuwah islamiyah.
Yang uniknya di
Indonesia, kalau imam terawihnya bacaan cepet pasti jamaah yang datang pasti
banyak. Sebaliknya kalau imamnya lambat ada aja yang enggan menjadi makmumnya. Tentu
imam yang tuma’ninah adalah imam yang menjadi panutan bagi makmumnya. Sebab hal
tersebut masuk kepada rukun shalat, sesuatu yang wajib dikerjakaan di dalam
shalat.
Ada beberapa
masjid atau mushola yang menghadirkan tausiyah agama sebelum atau sesudah
terawih. Tentu tausiyah yang tersebut untuk menggantikan majelis taklim yang
biasa ada di luar bulan Ramadhan. Tentu para takmir atau pengurus tempat ibadah tersebut seyogyanya memberikan tema-tema kepada para da’i sebagai bekal ceramahnya.
Tentunya tema-tema tersebut yang berkaitan dengan Ramadhan, misalnya keutamaan
bulan Ramadhan, keutamaan shalat terawih, keutamaan zakat, keutamaan sahur,
fase-fase di bulan Ramadhan, serta tema-tema yang membuat umat muslim semangat
di bulan penuh berkah tersebut.
Habib Abdullah bin
Alwi al-Haddad menyatakan, “Janganlah engkau memperbanyak tidur di siang
hari di bulan Ramadhan, dan jangan pula memperbanyak makan di malam hari di
bulan puasa.” Pernyataan tersebut merupakan tips pula bagi umat muslim
untuk terus meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, baik ibadah wajib maupun
ibadah sunnah. Di sisi lain para pekerja jangan sampai lemas dalam melakukan
pekerjaan di bulan yang penuh rahmah tersebut. Pasalnya Rasulullah dan para
sahabat saja pernah menghadapi perang badar di bulan yang penuh maghfirah
tersebut.
0 Komentar