Pencegahan Prilaku Bullying oleh Dosen Pendikan Agama Islam oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si, CETP (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)


            Kasus perundungan atau bullying sedang marak di berbagai instansi pendidikan. Secara universal, kondisi ini terjadi akibat adanya jenjang senioritas dan junioritas yang masih terlihat di dalamnya. Sehingga kasus-kasus bad mental health kerap terjadi pada peserta didik. Bad mental health yaitu kondisi yang kesehatan mentalnya seseorang terganggu bahkan dapat memengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuannya dalam berpikir, atau bahkan memicu munculnya keinginan untuk melukai diri sendiri. (https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-mental-health)

            Bad mental health kini begitu terlihat di perguruan tinggi negeri. Beberapa hari lalu telah santer berita bahwa seorang mahasiswi di salah satu Universitas ternama di Semarang melakukan bunuh diri akibat bullying atau perundungan. "Terkait informasi perundungan dan sebagainya masih kita cek karena yang bersangkutan infonya sakit dan yang bersangkutan kan ikut beasiswa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang. (https://www.detik.com/jateng/berita/d-7491009/mahasiswi-dokter-spesialis-undip-yang-bunuh-diri-ternyata-penerima-beasiswa).

            Berita di atas harus disikapi serius oleh perguruan-perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Paling tidak pimpinan universitas-universitas harus mencegah masalah bullying dengan bekerjasama dengan psikolog-psikolog dan dosen-dosen pendidikan agama Islam. Tentu cendikia-cendikia tersebut harus mencari formulasi yang tepat untuk mengurangi aktivitas yang bersifat mengganggu orang lain tersebut. Pendekatan yang paling efektif dilakukan oleh mereka yaitu dengan pendekatan religius.

            Biasanya para psikolog mendiagnosa dan mendeteksi mahasiswa-mahasiwi yang suka membully teman-teman sejawatnya. Pelaku bullying lebih agresif secara verbal dan fisik, ingin menjadi pusat perhatian, sering membuat masalah, mencari-cari kesalahan orang lain, pendendam, pencemburu, hidup berkelompok, dan tidak mampu mengatur kehidupan secara sosial. Selain itu, pelaku bullying juga menempatkan dirinya di tempat tertentu dan populer dengan lingkungan sekitarnya, dan sering kali gerak geriknya antara lain berjalan di depan, tidak sengaja bertabrakan, berkata kasar, dan melecehkan. (Keiyiko Reigeil Andayani:2023:568)

Namun bukan hanya itu faktor faktor pelaku bullying bisa diidentifikasi oleh psikolog antara lain: (Saripah:2006)

1.     Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah. Salah satu penyebabnya karena perilaku orang tua yang kasar dan situasi rumah yang tidak kondusif.

2.     Pihak institusi pendidikan sering mengabaikan kasus bullying. Akibatnya, mahasiswa atau mahasiswi sebagai pelaku bullying sering merasa aman atas perilaku intimidasi terhadap mahasiswa atau mahasiswi lain. Bullying akan berkembang pesat ketika hal ini sering terabaikan dan ketika sudah dilaporkan kepada pihak institusi pendidikan kurang mendapatkan respon yang sesuai dan hukuman yang diberikan kurang membangun atas tindakan yang telah dilakukan korban.

3.     Pertemanan sebaya sering mendorong akan terjadinya perilaku bullying. Hal tersebut bisa saja didasari untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, walaupun merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut.

4.     Kondisi lingkungan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya bullying. Faktor lingkungan sosial dapat menyebabkan tindakan bullying biasanya karena adanya kesenjangan yang terjadi antar lingkup sosial

5.     Konten negatif di media sosial maupun cetak dapat mencetuskan tindakan bullying. Dari hasil survey yang dilakukan kompas mendapatkan hasil 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%)

Pencegahan bullying bisa dilakukan oleh para Dosen Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi umum yaitu dengan cara muhasabah kepada pelakunya. Adapun muhȃsabah adalah perhitungan seorang hamba terhadap setiap gerak-gerik dan diam yang telah dilaluinya, seperti seorang pedagang yang memperhitungkan modal, untung dan rugi. Modal hamba pada agama adalah ibadah-ibadah fardhu, keuntungannya adalah ibadah-ibadah sunnah, dan kerugiannya pada perbuatan-perbuatan maksiat. (Al-Ghazali:1988:32)

Adapun aktivitas muhasabah bisa dilakukan dengan dzikir berjamaah di masjid kampus.  Waktu yang efektif untuk melakukan aktivitas tersebut pada weekdays; setiap hari Jumat bakda ashar. Sebab pada hari dan waktu tersebut, aktivitas para agent of change sudah luang. Adapun zikir-zikir yang bisa diterapkan antara lain: (https://mirror.mui.or.id/berita/29564/ini-bacaan-doa-istighatsah-dan-muhasabah/)

الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّد صلى الله عليه وآله وسلم – الفاتحة

 

(Kami bacakan Al Fatihah ke hadirat pemimpin kami, pemberi syafa’at pd kami, dan Nabi kami Muhammad shallallahu alaihi wa wa alihi wasallam, Al Fatihah)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ

الإستغفار

Beristighfar 3x

لَاإلهَ إلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّا كُنْا مِنَ الظَّالِمِيْنَ 3x

(Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh kami semua termasuk orang2 yang zhalim)

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ   3x

(Maha Suci ALLAH, Segala Puji Bagi ALLAH, Dan Tiada Tuhan selain ALLAH, ALLAH Maha Besar)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ3x

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya)

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ3x

(Dengan nama ALLAH yang dengan nama-Nya tiada sesuatu pun, baik di bumi maupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.)

آمَنَّا بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِر تُبْنَا إِلَى اللهِ بَاطِنًا وَظَاهِرًا 3x

(Kami beriman kepada ALLAH dan kepada Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada ALLAH batin maupun dzohir)

أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ 3x

(Semoga ALLAH memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka berbuat kejahatan).

يَا فَارِجَ الْهَمِّ، يَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ 3x

(Wahai Tuhan yang melegakan dari kesusahan, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya)

لا حول ولا قوة إلا بالله  

(Tiada daya dan upaya, kecuali hanya dengan pertolongan Engkau)

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيْثُ 3x

(Wahai Yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dg kasih sayang-MU kami memohon pertolongan)

يَا لَطِيْفُ 7x

(Wahai Yang Maha Lembut)

يَا لَطِيْفًا بِخَلْقِهِ، يَا عَلِيْمًا بِخَلْقِهِ، يَا خَبِيْرًا بِخَلْقِهِ، اُلْطُفْ بِنا يَا لَطِيْفُ يَا عَلِيْمُ يَا خَبِيْرُ 3x

(Wahai Dzat Maha Lemah Lembut pada mahluk-Nya, wahai dzat yang Maha Mengetahui pada makhluk-Nya, Wahai dzat yang Maha meneliti pada makhluk-Nya, lemah lembutkanlah kami, wahai Dzat yang Maha Lembut, Maha Tahu, Lagi Maha Teliti)

 

يَا أمَـانَ الْخَائِـفِيْن آمـِنَّا مِمَّا نَـخَافُ, يَا أَمَـانَ الْخَائِـفِيْن سَلِّمْنا مِمَّا نَخَافُ، يا أمَـانَ الْخَائِـفِيْن نَـجِّنَا مِمَّا نَخَافُ3x

(Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang takut, amankanlah kami dari apa yang kami takuti. Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang takut, Selamatkan kami dari apa-apa yang kami takuti. Wahai Dzat yang mengamankan kami dari apa-apa yang kami takut, lepaskanlah kami dari apa yang kami takuti).

يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِيْنَ 3x

(Wahai Dzat yang selalu Maha Lemah Lembut, berilah kelembutan-Mu pada kami dan umat Islam)

‏يا الله

Ya ALLAH (33x)

Al-Fatihah

 

 

 

 

 

 

           


 




Posting Komentar

0 Komentar