Allah Mengangkat Derajat Seseorang Yang Menjaga Shalatnya oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si, CETP (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

              Shalat, merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat muslim. Sebab ibadah tersebut akan mengubah prilaku dan perbuatan seseorang di dalam keseharian. Selain itu ibadah mahdah tersebut akan mengilangkan segala kesulitan dan keburukan serta mengangkat derajat orang-orang yang menjaganya. Sebagaimana Allah Swt berfirman di dalam al-quran:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Dan dirikanlah shalat  itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat (QS Hud: 114)

            Bahkan ada malaikat yang selalu berseru kepada hamba-hamba Allah di setiap waktu shalat. Hal tersebut menandakan malaikat tersebut cinta dan sayang kepada mereka (Abdillah Siraj al-Din Al-Husaini:2020:32). Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda,

 عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلهِ مَلَكًا يُنَادِي عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ: يَا بَنِي آدَمَ، قُومُوا إِلَى نِيرَانِكُمْ الَّتِي أَوْقَدْتُمُوهَا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَأَطْفِئُوهَا بِالصَّلَاةِ»

Dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Alloh memiliki malaikat yang menyeru pada tiap-tiap sholat (lima waktu), “Wahai Bani Adam, berdirilah menuju api kamu, yang kamu menyalakannya kepada dirimu sendiri, kemudian padamkan api itu dengan sholat!”

Sayyidina Abdullah bin Abbas RA  pernah ditanya, “Hari apa yang paling baik, dan bulan apa yang baik, serta amal apa yang paling baik?” Maka beliau menjawab, “Paling baiknya hari-hari ialah hari Jumat. Paling baiknya bulan-bulan ialah bulan Ramadhan. Paling baiknya amal-amal ialah shalat lima waktu pada waktunya.”

Pernyataan Sayyidina Abdullah bin Abbas memberikan satu perspektif bahwasannya shalat fardhu di awal waktu akan mendapatkan anugrah dan karunia dari Allah Swt. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw, “Awal waktu (shalat) itu ada ridhanya Allah Swt, dan pertengahan waktu itu ada kasih sayangnya Allah, akhir waktu itu ada maafnya Allah Azza wa Jalla.” (Imam Nawawi:2020:27)

Sementara para ulama salafuna salih bukan hanya mewajibkan shalat fardhu saja tetapi juga mereka tidak meninggalkan shalat sunnah. Sebagaimana Imam Ghazali berkata, “Seyogyanya seorang muslim tidak meninggalkan shalat sunnah karena ia menambal kekurangan dari shalat fardhu. Shalat fardhu itu modal sedangkan shalat fardhu itu menduduki keuntungan.”

Nabi Muhammad pun menganjurkan untuk memperbanyak shalat pada umatnya. Sebab shalat itu adalah komunikasi seorang hamba kepada Rabb-Nya. Kedekatan melalui shalat itu salah satu penyebab doa seorang hamba itu cepat dikabulkan. Sebagaimana Imam Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib melakukan shalat dalam sehari tidak kurang dari lima ratus rakaat (Imam Haddad:Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda, “Shalat itu sebaik-baiknya tempat, maka barang siapa yang mampu memperbanyaknya hendaknya ia memperbanyaknya.”

Di sisi lain orang yang dia memperbanyak shalat sunnah akan mendapatkan derajat di sisi Allah. Derajat dari Allah tidak bisa diukur dengan harta dan tahta melainkan segala kelezatan iman dan ibadah bisa dijalani oleh seorang hamba. Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda, “Hendaknya kamu memperbanyak sujud, karena sesungguhnya tidaklah kamu bersujud kepada Allah satu kali sujud melainkan Allah mengangkat derajatmu dengannya dan menghapuskan kesalahan-kesalahan yang ada padamu.”

 

           

 

           

 

 



            

              




Posting Komentar

0 Komentar